BOLSEL(Kemenag) – Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Srinangsih Makalalag, S.Pd M.Pd bersama Tim Penguji yang diketuai oleh H. Achmad Ma’sum Maspeke, S.Ag dan anggota melakukan tes Hafalah Gema Jus 30 untuk siswa Madrasah pada Titik Lokasi III di MTs N 3 Bolsel desa Tolutu, Kec. Bolaang Uki, kamis (04/05).

Pelaksanaan tes hafalah jus 30 ini berlangsung dari pukul 10.00 – 15.00 wita yang diikuti oleh 5 madrasah dengan jumlah 44 orang, MI Alfalah Nunuka Raya 25 orang, MTsN 3 berjumlah 17orang, MA Alfalah Tolutu berjumlah 2 orang, MI nurul Ikhsaln Luwoo 1,  serta disaksikan juga oleh orang tua siswa madrasah yang diuji hafalannya.

Setelah melakukan pengujian kepala seksi pendis Srinangsi dalam sambutannya sangat mengapresiasi kepala-kepala madrasah yang berada di tilok III ini, karena ini merupakan peserta terbanyak yang diuji.

“ saya ucapkan terima kasih kepada kepala-kepala madrasah yang hari ini telah berusaha keras menjalankan program gema jus 30 ini dengan membimbing para siswa, ini merupakan peserta terbanyak dan saya sangat mengapresiasi itu, Program Juz 30 adalah program kita bersama untuk kemajuan Kemenag Bolsel.”Kata Srinangsi.

Selanjutnya beliau juga memberikan semangat kepada guru pembimbing dalam membimbing para siswa untuk terus belajar dan mempermantap hafalannya.

“ terus lakukan murojaah hafalannya karena masih ada waktu sebelum pelaksanaan wisuda, jika dilihat pada saat pengujian tadi saya merasa bangga, alhamdulillah anak-anak hari ini banyak yang bisa menuntaskan pertanyaan dari tim penguji, bahkan penguji belum selesai membacakan ayat anak-anak langsung menyambung ayatnya, dari segi hafalan anak-anak sudah menguasainya, tinggal bagaimana mempermantap kembali, terus semangat siswa dan guru pembimbingnya,” Ucap Kasi Pendis memberi semangat.

Dikesempatan yang sama pula, ketua tim penguji Achmas Maspeke juga mengatakan “ saya sangat terharu bahkan sampai akan keluar air mata ketika melihat anak-anak MI Alfalah Nunuka Raya, karena mereka memang luar biasa, kemarin saya sempat berfikir bahwa yang penting anak-anak madrasah hafal dulu, pembacaan baik dan benarnya nanti akan diperbaiki, namun hari ini membuktikan bahwa anak-anak dapat membaca dan menghafal dengan baik dan benar, yang lainpun bisa tapi mungkin karena persoalan teknis, mereka tidak bisa menyelesaikan hafalannya,” ujar Maspeke.

Ma’sum juga sangat merekomendasikan teknik yang digunakan oleh guru pembimbing udalam membimbing siswa madrasah “ saya rasa teknik pendekatan atau dikarantina seperti ini bisa dilakukan, karena hasilnya sudah terbukti, tetapi tolong perbaiki kembali makhrajnya. Dan tuntun anak-anak dalam menghafal dengan cara bacaan yang benar karena itu sangat mempengaruhi hafalannya bahkan sampai mereka besar, sekali lagi program Gempas-simbol di bolsel bukan hanya melahirkan professor matematika namun professor matematika yang dapat menghafal Al-quran dengan baik dan benar dengan adanya Gema Juz 30 ini” tutup Ma’sum.(Et)