Berita

Sakamole menjelaskan tentang air yang dalam dimensi positif

Rabu, 21 Pebruari 2024 13:11 WIB
  • Share this on:

BOLSEL (Kemenag) – Bertempat di Mushola An-Namira Kantor Kemenag Kabupaten Bolaang Mongodow Selatan (Bolsel) Kepala Kantor Drs. H. Nasri Sakamole, M.Si memberikan Kultum ba’da shalat zuhur yang setiap hari dilaksanakan, rabu (21/02).

Menyambung dari kultum sebelumnya tentang Masalah Air, baik dari Air itu menjadi sumber kehidupan, Air dalam dua hal yaitu dalam dimensi yang positif dan dalam dimensi yang negatif, kali ini Kakan Kemenag menjelaskan tentang air  yang dalam dimensi positif.

Pada awal kultum Kakan Kemenag mengucapkan syukur kapada Allah atas nikmatnya, serta mengucapkan alhamdulillah kepada semua yang hadir karena mau berkomintmen sebagai hamba Allah, “prinsipnya, ketika kita medengar suara azan maka tinggalkan semua pekerjaanmu, dan hambakan diri kita kepada Allah. Jika itu bisa kita pertahankan maka itu menjadi sebuah komitmen kita sebagai hamba Allah, tuturnya.

Kalo kita ingat sedikit tentang bkisa Nabi Ibrahim yang kemudian di bakar oleh Raja Namrud, kemudian para ahli tafsir mengatakan bahwa itu adalah sebuah mu’zizat yang kemudia api itu tida membakar Nabi Ibrahim, karena pada saat api itu mulai dinyalakan oleh raja namrud lalu Allah berfirman Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." Seketika, Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api, kendatipun api itu membara kelihatannya tapi kemudian Allah menyampaikan kepada api untuk dingin dan Nabi Ibrahin tidak terbakar, Kata Nasri.

Selanjutnya Nasri Sakamole Menambahkan dari kisah diatas ada hal yang menarik dalam upaya pemadaman api yang membakar Nabi Ibrahim, ada satu burung Namanya burung Hud-Hud lalu kemudian dia berinisiatif mebawa air dalam paronya lalu memadamkan api dengan air yang dibawa tersebut, ternyata burung ini menggunakan air untuk membantu Nabi Ibrahim supaya tidak terbakar, sampai ada burung lain memberikan sindiran, Hei hud-hud api yang begitu besar dengan air yang kau bawa yang sedikit itu mampu memadamkan api tapi yang kemudian kita ambil hikhamnya adalah, yang pertama air bisa menjadi instrument untuk pada suatu ketika kitab oleh jadikan sebagai sesuatu yang dapat menolong, entah orang kehausan, entah orang sakit yag kemudian dengan air itu kita doakan menyadi obat penyembuh bagi yang sedang sakit lalu kemudian burung hud-hud ini paling tidak harus dijadikan contoh oleh para ASN kemenag jangan sampai kemudian banyak air disini tapi bunga-bunga disekitarnya itu mati, itu catatan saya sebenarnya, tutup Nasri Sakamole dengan senyuman.

Turut hadir dalam kultum yaitu, anggota Polres Bolsel dan seluruh pegawai Kemenag Bolsel. (LL)

Editor:
Rahmat Hanna
Kontributor:
Laarpan Lapadang
Penulis:
Laarpan Lapadang

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -