Sekretariat

Sakamole : Anomali Umat Islam Terhadap Al-Qur'an

Sabtu, 30 Maret 2024 08:52 WIB
  • Share this on:

Bolsel (Kemenag) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Bolaang Mangondow  Selatan (Bolsel),  Drs. H. Nasri Sakamole, M.Si (HNS) menyampaikan ceramah Nuzulul Qur'an di Masjid Al-Multazam, jumat (29/03). 

Untuk mengisi hari libur Kakan Kemenag Bolsel menyampaikan ceramah dengan judul Anomali Umat Islam terhadap Al-Qur'an, di Masjid kompleks kediamannya, Perum Tuminting Hijau Permai Tuminting, Sumompo - Manado. 

Mengawali ceramahnya H. Nasri menjelaskan tentang pengertian anomali, yaitu  istilah umum yang merujuk pada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kita lain tidak seperti biasanya/tidak  seharusnya. Nasri lalu memberi contoh anomali itu seperti Ibu-ibu naik sepeda motor sein lampu kanan tapi beloknya kekiri, disambut tawa para jamaah. 

Adapun pengertian Al-Qur'an adalah Kitab suci umat Islam berupa firman Allah swt, yang diturunkan kepada  Nabi Muhammad saw, melalui malaikat jibril, untuk menjadi pedoman kehidupan manusia. 

Lebih lanjut Sakamole menguraikan jenis-jenis ANOMALI umat Islam terhadap Al-Qur'an antara lain :  Al-Qur'an adalah "bacaan" dari kata qaraa, yaqrau,iqra. 

Wahyu pertama turun dalam Islam, bahkan kewajiban syariat  pertama dalam Islam adalah "membaca" sebagaimana terdapat dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Bagaimana dengan kebiasaan/budaya kita umat Islam tentang membaca? tentu bapak/ibu jamaah yang paling tahu jawabannya. 

Namun untuk mengetahui kesadaran kita umat Islam tentang pentingnya membaca sebagaiman perintah pertama Al-Qur'an, mari kita buat pertanyaan untuk  menjawab dan membandingkan antara perintah Al-Qur'an dan apa yang kita kerjakan sebagai umat Islam dalam praktek keislaman kita sehari-hari. 

Pertanyaan yaitu pertama, apakah kita lebih lama waktunya membaca Al-Qur'an atau baca WA, FACEBOOK, Berita Online? jawab dengan jujur,  jamaah menjawab secara spontan  membaca Al-Qur'an tidak lama, tapi baca yang lain lebih lama. Mendengar hal tersebut Sakamole berucap syukur"alhamdulillah masuk surga" karena masih ada yang membaca Al-Qur'an walau tidak lama. Sakamole mencontohkan orang Islam yang jarang baca Al-Qur'an, yaitu Al-Qur'an sudah berdebu pada saat dikeluarkan dari tempat persembunyiaannya pada bulan puasa, tahu kenapa? tanya HNS, ini dikarenakan bacanya satu tahun sekali, disambut tawa para hadirin. 

Pertanyaan berikutnya apakah kita lebih sering baca Al-Qur'an? atau baca yang lainnya? Sebagian umat kita sudah tidak lama-lama membaca kitab sucinya, jarang jarang juga membacanya, istilah tadarus nanti terdengar kalau sudah puasa, yang berisyarat setahun sekali. Maka kata Kakan Kemenag ada baiknya saat kita melaksanakan majelis taklim di masjid ini, diawali dengan membaca Al-Qur'an/tadarus di sepuluh menit pertama, disertai senyum khas orang nomor satu di Kemenag Bolsel. 

Pertanyaan lainnya adalah pada  saat kita ibadah di Masjid/jalan-jalan, Apakah kita sering bawa Al-Qur'an? atau membawa benda lainnya? Sejenis HP? atau uang?

Lagi-lagi jamaah menjawab lebih sering membawa uang, disertai tawa gemuruh dalam masjid. Jamaah lainnya menimpali lebih sering bawa HP Kemasjid dari pada bawa Al-Qur'an, alasannya karena dalam HP sudah Al-Qur'an. Nasri merespon dengan ucapan "ya ya ya" sambil sedikit ketawa. Karena yang dibuka HP pada saat di masjid bukanlah Al-quran  tapi .... ? jamaah memberi reaksi dengan jawaban macam-macam. 

Pertanyaan kedua adalah, apakah kita resah, gelisah (lagunya Obimesakh) sambil Sakamole menirukan bait lagunya (untuk variasi retorika ceramah) atau bahkan kita pusing, puyeng, saat kehilangan Al-Qur'an? dibanding kehilangan benda lainnya? Sambil senyum tipis mengakhiri pertanyaanya. Tidak usah di jawab Bapak/Ibu jamaah, karena sudah bisa ditebak jawabannya!! Al-Qur'an hilang tidak di cari, ayam 1 ekor hilang semua tetangga ditanyain, kadang juga dicurigai, "ya jamaaaah" meniruh gaya Ustaz Maulana dalam menyapa jamaahnya. Haji Nasri kemudian meminta salah seorang jamaah angkat tangan yang Al-Qur'annya pernah hilang! wah ternyata tidak ada yang angkat tangan melainkan angkat kaki (1 orang jamaah keluar ke kamar kecil) karena tak terasah ceramah Nuzulul Qur'an sudah berlangsung tiga pulih menit. 

Mengakhiri ceramahnya Kepala Kemenag Bolsel merasa prihatin atas anomali umat Islam terhadap kitab yang suci nan agung (Al-Qur'an). Saya mendengar banyak stegmen orang non muslim yang kemudian mereka memeluk Islam "saya kalau melihat prilaku individu orang Islam,  menjadi tidak suka agama Islam, tetapi saya bersyahadat/ menjadi muallaf karena saya belajar Al-Qur'an, belajar ajarannya secara mendalam. Makanya  secara jujur kita harus mengakui bahwa pada beberapa orang muallaf, mereka lebih baik pemahaman ajaran Islam, dibandingkan kita yang sudah terlahir dalam Islam, (anomali). 

Berdasarkan hal tersebut, Kakan Kemenag mengajak  semua jamaah yang hadir agar terus berusaha belajar Al-Qur'an, membacanya, mempelaarinya, mengetahuinya, dan mematuhinya serta mengamalkannya. Wassalamu alaikum w.w." tutup Nasri. 

 

Humas 

Editor:
Elen Tontoli

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -