BOLSEL (Kemenag)- Kapala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Drs. H. Nasri Sakamole, M.SI berkenan  memberikan kata sambutan pada peringatan Isra’Miraj Nabi Muhammad SAW  dirangkaikan dengan Khataman Alquran Hafidz 30 Juz di  Pondok Pesantren Alfatah Hizbulloh Linawan, Rabu (07/02), pagi tadi

Sebelumnya beliau  didaulat  memberikan Bantuan kepada Santri-santri Penghafal Alquran yang digagas oleh Baznas Bolaang Mongondow Selatan dan Rangkaian acara selanjutnya tausiah yang di berikan ustadz Waliyudidin Pengasuh Pondok Pesantren Alfatah Hizbulloh Linawan.

Dalam sambutannya  Kakankemenag menyampaikan beberapa hal :

Yang pertama beliau memberikan Apresiasi keberadaan pondok Pesantren Alfatah Hizbulloh.

Tentu sebagai pemerintah yang menjalankan tugas dan fungsi dibidang keagamaan peran serta mayarakat untuk mendirikan Pendidikan, baik Pendidikan formal maupun Pendidikan non formal, penyelenggaraan Pendidikan in formal adalah sebuah bentuk partisipasi masyarakat untuk pengamalan ajaran agama yang tentu bagi bangsa kita agama ini menjadi pondasi yang harus terus kita kuatkan, Indonesia ada apabila agama ini masih terus berperean dan berfungsi sebagai salah satu instrument untuk semangat spiritual dalam kita membangun bangsa terutama bagaimana kondisi generasi kita dimasa yang akan datang ketika terbukanya informasi yang sangat luas maka agama menjadi instrument control untuk orang tetap menjadi manusia yang seutuhnya, Jelasnya.

Yang kedua Fungsi dan peran Kementerian Agama terhadap Pendidikan Agama.

Kementerian Agama tentu harus mengeluarkan Izin Operasional terhadap pondok pesantren ini dan saya sampaikan kepada keluarga besar Pondok Pesantren Alfatah bahwa Izin Operasionalnya sedang dalam Proses Alhamdulillah Seluru Persyaratan berkas sudah terpenuhi,Beber Sakamole disambut gemuruh tepuk tangan oleh seluruh hadirin sebagai ungkapan Syukur dan gembira.

Yang Ketiga Peran Kementerian agama khusus Bolaang Mongondow Selatan Punya Program yang Namanya Gema (Gerakan Menghafal Alqur’an) Alhamdulillah sudah mewisudakan sampai angkatan ke dua Juz 30 dan Juz 29 Jumlahnya sudah sekitar 159 orang untuk dua angkatan, Tambah Sakamole.

Kemudian yang terakhir saya memberi tiga catatan berkaitan dengan Isra’ Mi’raj.

1. Peristiwa Isra’ Mi’raj itu berdimensi Spiritual dimensi sifatnya ghoib, domensi sesuatu yang disebut dimensi Ilahiyah, Peristiwa-peristiwa yang ada didalamnya diluar nalar manusia dan peristiwa Isra Mi’raj tidak bisa dipercaya oleh orang yang tidak beriman karena ada dimensi ghaibiyah dan spiritualny dimana ada campur tangan kekuasaan Allah hadir disitu. Terang Kakan Kemenag Bolsel
2. Dimensi pengetahuan dan teknologi, dulu orang belum bisa tentang saintifik bicara tentang pesawat, belum bicara segala macam tapi Islam lewat peristiwa Isra’ Mi’raj memberi isyarat bahwa dunia yang akan datang bisa jadi sebagian peristiwa Isra’ Mi’raj itu akan menjadi kenyataan kehidupan kita sebagai orang islam, dan saat ini Alhamdulillah kalo kejakarta naik kapal laut sampai bermingu-minggu tapi naik pesawat Cuma tiga jam.
3. Terakhir sekali Tentang Dimensi Sosial Kemasyarakatan

Saya ingin mengatakan bahwa seluruh peristiwa yang diperlihatkan oleh Allah kepda Baginda Rosulullah SAW dalam perjalanan Isra’ Mi’raj adalah konteks kekinian peristiwa-peristiwa itu nanti akan terjadi dalam kehidupan kita, oleh karena itu sebelum menimpa kita nanti dalam perputaran zaman waktu dam masa akan terjadi perubahan kehidupan bersosial dan yang bisa menjawab itu hanya Agama Islam, Allahu Akbar, “Tutup Sakamole.

Kegiatan Isra’ Mi’raj yang dirangkaikan dengan Khataman Qur’an 30 Juz dihadiri oleh Ketua DWP Kemenag Bolsel Dra. Sulastri Dai, Kasi Pendis Srinangsi Makalalag, S.Pd., M.Pd, Kasi PHU H. Achmad Ma’sum Maspeke, S.Ag.,MH, Sekcam Pinolosian, Ketua Baznas Bolsel Bersama Anggota, Seluruh Sangadi Se Kecamatan Pinolosian, Kabid BKPSDM Surandi Ottu, SIPdan seluruh tamu undangan. (L.L)

Humas