Sekretariat

Nurdin Poiyo Jelaskan Peran Agama dalam Pembentukan Mental bagi Peserta Didik Pada Kegiatan MPLS

Jumat, 12 Juli 2024 12:51 WIB
  • Share this on:

BOLSEL (Kemenag) – Kepala KUA Kecamatan Posigadan Nurdin YK Poiyo menjadi Pemateri pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) TA. 2024/2025 di SMAN Posigadan yang beralamat di Desa Milangodaa Kecamatan Posigadan, Jum’at (12/07/2024).

Kegiatan yang dimulai pada hari rabu tanggal 10 Juli 2024 ini sebagai salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh SMA Posigadan pada siswa baru untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah.

Pada kesempatan ini Kepala KUA memberikan materi tentang Peran Agama dalam Pembentukan Mental bagi Peserta Didik. Nurdin Menjelaskan bahwa Tren perkembangan peradaban tentunya memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan manusia terutama yang berkaitan dengan tuntutan hidup. Disadari atau tidak tren perkembangan tersebut berpotensi melahirkan pengaruh negatif yang dapat menggerogoti jiwa manusia secara perlahan. Pengarush negatif tersebut antara lain menurunnya kesadaran keagamaan, rusaknya moral, dan tindakan-tindakan amoral yang dapat merusak pundi-pundi kehidupan manusia.

“ Secara natural manusia membutuhkan Allah sebagai Tuhan atau beragama. Fitrah agama ini menjadi kebutuhan dasar manusia, karena fitrah ini yang membedakan manusia dengan hewan. Agamalah yang telah mencetak manusia menjadi beretika dan berada. Agamalah yang yang telah mendidik manusia menjadi berilmu sehingga meletakkan manusia dalam derajat yang tinggi. Tanpa agama manusia dapat bertindak seperti hewan,” Tutur Nurdin.

Kepala KUA juga menambahkan bahwa Pendidikan agama dalam pendidikan masa kini pun memiliki peranan yang sangat penting dalam pembinaan karakter siswa. Siswa diajarkan untuk berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjang aspek moral yang nantinya akan dibawa ke dalam lingkungan masyarakat. “ manfaatkan waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, contohnya dengan tadarusan, melaksanakan shalat wajib berjamaah, gerakan Jumat bersih, forum silaturahmi antarsiswa muslim dan nonmuslim, guru agama dengan guru lainnya, kepala sekolah dengan civitas Pendidikan, silaturahmi siswa dengan warga sekitar sekolah disertai kenang-kenangan atau bantuan patut sekedarnya,” lanjutnya.

Tak lupa Nurdin mengenalkan moderasi beragama kepada siswa dalam penerapan moderasi beragama di lingkungan sekolah, sangatlah penting bagi para siswa menghargai agama dan budaya orang lain. Sebab Indonesia merupakan masyarakat yang multiagama, bahasa, budaya dan etnis, Ia juga berpesan kepada guru agama yang mengajar di Posigadan untuk terus memberikan pengertian bahwa setiap orang memiliki kepercayaan dan keyakinan beragama yang tidak sama atau berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yang menjadi esensi kehidupan beragama yaitu kebahagiaan lahir batin,” tutupnya. (Et)

Editor:
rahmathanna@kemenag.go.id
Kontributor:
Elen Tontoli

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -