BOLSEL (Kemenag)—Kultum ba’da zuhur yang menjadi giat di Kemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hari ini tetap berlanjut.

Pemberian Kultum yang bertempat di Mushola An-namira ini hadiri oleh seluruh Pegawai Kemenag Bolsel dan beberapa Anggota Polres Bolsel. Senin (18/03/2024).

Kakan Kemenag Drs. H. Nasri Sakamole yang menjadi penceramah pada kultum kali ini membahas tentang ketakwaan dalam berpuasa.

Di awal kultumnya Nasri Mengatakan bahwa puasa ini menjadi puasa terakhir beliau dengan seluruh pegawai Kemenag Bolsel. “ momen puasa kali ini merupakan momen terakhir saya disini, karena tahun 2025 menjadi akhir masa tugas saya, jadi mohon maaf jika saya memaksakan bapak/ ibu untuk selalu bersama-sama saya disetiap momen, apalagi di bulan suci ramadhan ini, saya memaksakan bapak/ibu untuk selalu sholat berjamaah di mushola,”kata Kakan Kemenag.

Dalam Islam, kewajiban berpuasa diperintahkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tepatnya di tahun kedua Hijriyah. Adapun dalil terkait puasa Ramadhan yang Allah SWT abadikan dalam Alquran sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

“ Dalam Al-Quran, Allah memanggil orang-orang beriman dengan "ya ayyuhalladzina amanu". jumlahnya sebanyak 89 kali. yang menjadi pertanyaan adalah kenapa bukan hai sekalian manusia? Akan tetapi Hai-orang-orang beriman, Ketika Allah memerintahkan kita untuk berpuasa? “ tanya Kakan Kemenag Kepada Seluruh Jamaah yang hadir.

Lanjut Nasri Menjelaskan bahwa Salah satu ibadah yang sangat sulit untuk dilakukan oleh umat islam adalah Puasa, karena puasa bisa dirasakan oleh semua orang, baik orang kaya, miskin, anak-anak, orang tua, pejabat, rakyat biasa semuanya sama menahan lapar dan dahaga dan hal-hal yang membatalkan puasa.

“maka model orang yang bisa menyelesaikan ibadah puasa bukan hanya orang yang bermodal badan besar atau kuat, muda dan tua, buka soal ukuran jasmani atau fisik, akan tetapi tingkat keimanan kita,” terangnya.

Orang tua pada jaman dulu mengajarkan bahwa agama tidak berkaitan dengan pengetahuan tapi agama adalah pembiasaan, bagaimana kondisinya ketika datang waktu sholat maka harus sholat, sama halnya dengan puasa dibiasakan puasa dengan iming-iming baju baru untuk lebaran kepada anak-anak kita, dari kebiasaan inilah akan menjadi pengetahuannya dikemudian hari.

“agama ini adalah Ilmu(akal), tidak ada agama yang sesempurna islam, yang hampir semua ajarannya membutuhkan sains, tidak ada hal agama manapun yang memerintahkan untuk membaca hanya agama islam, jadi kewajiban umat islam pertama itu adalah membaca, kenapa? tidak sempurna ibadahnya orang islam jika tidak didasari oleh pengetahuan,” tutup Sakamole dengan kata Walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh yang membuat para jamaah masih penasaran dengan kultumya.